5 Cara Riset Iklan Kompetitor untuk Pemula

seorang laki-laki advertiser sedang riset iklan kompetitor di laptop

Pernah denger kisah brand lokal yang berhasil beat kompetitor besar cuma gara-gara jago riset iklan kompetitor? 

Faktanya, 70% brand sukses mengaku mereka rutin stalking strategi marketing pesaing sebelum launching campaign. 

Sayangnya, banyak pemula yang masih bingung cara riset iklan kompetitor dengan benar.

Padahal, riset kompetitor yang tepat bisa hemat budget iklan kamu hingga 40% lho! 

Gak perlu trial and error mahal-mahal, tinggal adaptasi strategi yang udah terbukti works. 

Di artikel ini, kamu bakal dapet 5 cara praktis riset iklan kompetitor yang bisa langsung diterapin, bahkan sama pemula sekalipun. 

Kenapa Riset Iklan Kompetitor Penting Banget?

Riset iklan kompetitor itu kayak cheat code dalam dunia marketing. 

Pertama, kamu bisa menghemat budget trial and error yang biasanya ngabisin banyak duit. 

Kedua, lewat analisis kompetitor, kamu bisa temukan gap market yang belum digarap – ini golden opportunity banget!

Yang gak kalah penting, kamu bisa belajar dari kesalahan kompetitor tanpa harus ngalamin sendiri. 

Misalnya, kalau liat ads mereka flop atau dapat negative comments, kamu bisa avoid strategi serupa. 

Plus, riset ini membantu optimalkan targeting audience dengan data yang lebih akurat berdasarkan behavior real market.

5 Cara Riset Iklan Kompetitor yang Terbukti Efektif

1. Stalking Facebook Ads Library – Cara Paling Mudah

Facebook Ads Library adalah tambang emas untuk riset iklan kompetitor yang mudah diakses dan gratis! 

Caranya sangat mudah – tinggal buka ads.facebook.com, ketik nama merek kompetitor, terus jelajahi semua iklan yang sedang berjalan. 

Kamu bisa filter berdasarkan kategori, lokasi, bahkan timeline iklan.

Yang harus dianalisis: gaya penulisan copy mereka, visual yang dipakai, dan tombol call-to-action. 

Perhatikan juga durasi iklan – kalau sudah lama berjalan, berarti performanya bagus.

Screenshot dan dokumentasi temuan sangat penting untuk referensi nanti.

Tips profesional: fokus ke iklan yang punya keterlibatan tinggi (banyak like, komentar, share). Ini indikator kalau iklan tersebut beresonansi dengan audiens. 

Jangan lupa simpan semua kreatif yang menarik untuk inspirasi, tapi ingat – terinspirasi, bukan copy paste ya!

2. Gunakan Tools Gratis untuk Spy Kompetitor

Google Alerts jadi senjata rahasia buat monitor mention brand kompetitor real-time. Set alert dengan nama brand pesaing, kamu bakal dapet notifikasi tiap ada content baru yang nyebut mereka. SimilarWeb kasih insight traffic analysis – dari mana visitor datang, berapa lama di website, sampe bounce rate.

Ubersuggest membantu banget untuk riset kata kunci kompetitor.

Kamu bisa lihat kata kunci apa saja yang mereka target, volume pencarian, sampai estimasi lalu lintas yang didapat. Yang keren, versi gratis sudah cukup powerful untuk analisis dasar.

3. Analisis Landing Page Kompetitor

Landing page adalah heart of conversion – di sini magic happens! Cek struktur dan flow landing page kompetitor, dari headline utama sampe footer.

Perhatiin value proposition mereka – messaging apa yang dipake buat convince visitors jadi customers.

Analisis form dan lead generation strategy mereka crucial banget. 

Berapa field yang diminta? Apakah ada incentive kayak discount atau free trial? Social proof kayak testimonial atau client logo juga penting diperhatikan.

Alat seperti Full Page Screen Capture (ekstensi Chrome) bisa membantu screenshot halaman arahan penuh untuk dokumentasi. Buat tabel perbandingan antara halaman arahan kamu dengan kompetitor – ini akan memberikan insights area mana yang perlu perbaikan.

4. Monitor Social Media Kompetitor Rutin

Buat spreadsheet list kompetitor utama dan track posting schedule mereka. Ada yang posting tiap hari? Atau cuma weekend? 

Pola ini kasih insight kapan audience mereka paling aktif. Monitor engagement rate juga – post dengan like, comment, share tinggi biasanya indicate content yang resonant.

Analisis content yang viral dari kompetitor bisa jadi gold mine inspirasi. 

Apa yang bikin content mereka go viral? Timing? Visual? Copy? Atau combination semuanya? Catat pattern campaign mereka – apakah ada seasonal trend atau tema tertentu yang selalu berhasil.

Jangan lupa screenshot atau save content yang perform well buat reference bank. 

Tapi ingat, tujuannya buat belajar style dan approach mereka, bukan buat plagiat.

5. Riset Keyword Ads Kompetitor

Tools kayak SEMrush atau Ahrefs (versi gratis) bisa kasih insight Google Ads keywords yang ditarget kompetitor. 

Meski limitasi, data yang didapat cukup valuable buat pemula. Analisis search term dan bid estimation bisa kasih gambaran budget allocation mereka.

Yang menarik adalah temukan long-tail keyword opportunities yang mungkin mereka miss. Ini chance buat kamu tap audience dengan cost lebih rendah. 

Buat keyword gap analysis – compare keyword yang kamu target vs kompetitor, terus identify opportunities yang belum digarap.

Riset keyword ads kompetitor juga kasih insight tentang seasonality trends dan campaign timing yang optimal.

Tips Bonus: Cara Dokumentasi Hasil Riset

Bikin template spreadsheet untuk melacak semua temuan riset iklan kompetitor. 

Kolom yang wajib ada: tanggal riset, nama kompetitor, jenis kampanye, kreatif yang dipakai, copy, indikator performa, dan catatan analisis.

Sistem laporan mingguan membantu menjaga konsistensi dan melacak perubahan dari waktu ke waktu. 

Jangan cuma mengumpulkan data, tapi ekstrak insights actionable yang bisa diimplementasikan ke kampanye kamu. 

Misalnya: “kompetitor A pakai emotional appeal di copy mereka dan performnya bagus – coba terapkan pendekatan serupa”.

Yang paling penting: implementasi temuan ke kampanye aktual. Riset tanpa aksi cuma buang-buang waktu. 

Uji insights yang didapat dan ukur hasilnya.

Serahkan Riset Kompetitor Kamu ke Mixist Digital

Riset manual emang effective, tapi honestly memakan waktu lama dan butuh expertise buat interpret data dengan benar. 

Salah analisis bisa bikin strategi malah counterproductive. 

Plus, tools premium buat riset mendalam typically expensive buat individual atau small business.

Tim expert Mixist Digital punya akses ke tools premium dan pengalaman handle riset kompetitor untuk diverse industries. 

Case study terbaru: klien e-commerce berhasil increase conversion rate 150% setelah implement insight dari riset kompetitor yang kita lakukan.

Penasaran kompetitor kamu pakai strategi apa yang bisa kamu adopt? 

Yuk konsultasi gratis sama tim Mixist Digital

Dari analisis kompetitor sampai implementasi campaign strategy, kita handle comprehensive biar kamu bisa fokus ke core business.

Open chat
Halo Mixist Digital!
Saya ingin tanya lebih lanjut terkait jasa yang bisa ditawarkan sesuai kebutuhan saya😊