Banyak pemilik bisnis yang pengen coba Google Ads tapi stuck di tahap awal karena interface-nya keliatan rumit dan takut buang-buang budget.

Padahal Google Ads punya potensi luar biasa dengan lebih dari 8,5 miliar pencarian per hari di Google, dan bisnis rata-rata mendapat return $2 untuk setiap $1 yang dikeluarkan.

Kabar baiknya, setup Google Ads sebenarnya gak serumit yang dibayangkan kalau kamu tahu langkah-langkahnya dengan benar.

Tutorial ini bakal pandu kamu step-by-step dari bikin akun pertama kali sampai campaign pertama kamu live dan mulai dapat traffic.

Apa Itu Google Ads dan Kenapa Penting untuk Bisnis?

Google Ads adalah platform iklan berbayar dengan sistem PPC (Pay-Per-Click) di mana kamu cuma bayar ketika ada orang yang klik iklan kamu.

Bedanya dengan iklan sosial media, Google Ads menargetkan orang yang lagi aktif cari produk atau jasa seperti yang kamu tawarkan, jadi intent-nya jauh lebih tinggi.

Keuntungan utama pakai Google Ads adalah reach yang luas, hasil yang terukur jelas, dan kamu bisa langsung muncul di halaman pertama Google tanpa harus nunggu SEO organik yang butuh waktu lama.

Google Ads punya berbagai format iklan seperti Search Ads yang muncul di hasil pencarian, Display Ads yang tampil di website partner Google, Shopping Ads untuk e-commerce, Video Ads di YouTube, dan App Ads untuk promosi aplikasi mobile.

Baca juga: YouTube Ads vs TikTok Ads: Mana yang ROI-nya Lebih Tinggi?

Persiapan Sebelum Mulai Setup Google Ads

Sebelum mulai, pastikan kamu udah punya akun Google atau Gmail yang aktif buat akses platform Google Ads.

Kamu juga butuh website atau landing page yang udah siap dan mobile-friendly karena ini jadi tujuan akhir ketika orang klik iklan kamu.

Siapkan budget iklan yang realistis, minimal Rp 50.000-100.000 per hari buat testing awal, dan payment method seperti kartu kredit atau debit buat bayar iklan.

Yang paling penting adalah tentukan tujuan campaign yang jelas dan spesifik, apakah kamu mau nambah traffic website, dapat leads, atau langsung closing penjualan.

1. Buat Akun Google Ads dan Setup Awal

Buka browser dan akses ads.google.com, lalu klik “Start Now” dan login pakai akun Google kamu.

Google bakal tanya kamu mau pakai Smart Mode atau Expert Mode—pilih Expert Mode biar kamu punya kontrol penuh terhadap semua settings campaign.

Smart Mode emang lebih simple tapi limited banget fiturnya dan gak cocok buat yang pengen belajar serius soal Google Ads.

Setelah masuk dashboard, lengkapi billing information dengan input payment method yang valid, lalu verifikasi akun kamu lewat email atau SMS.

Proses verifikasi ini penting biar akun kamu bisa langsung publish campaign tanpa hambatan.

2. Pilih Tujuan dan Tipe Campaign

Google Ads punya 7 campaign goals utama: Sales, Leads, Website Traffic, Product & Brand Consideration, Brand Awareness, App Promotion, dan Local Store Visits.

Untuk pemula, fokus ke Search Campaign dulu karena paling straightforward dan efektif buat bisnis yang pengen langsung dapat hasil.

Kalau bisnis kamu baru dan pengen bangun awareness, pilih goal Website Traffic atau Brand Awareness dengan budget lebih kecil.

Tapi kalau udah punya brand awareness yang cukup dan pengen fokus closing, langsung pilih goal Sales atau Leads biar algorithm Google optimize campaign ke arah konversi.

Goal yang kamu pilih ini bakal sangat mempengaruhi cara Google optimize dan distribute iklan kamu, jadi pastikan sesuai dengan objective bisnis yang real.

3. Setup Campaign Settings

Kasih nama campaign kamu dengan naming convention yang jelas, misalnya “Sepatu-Search-Jakarta-Jan2025” biar gampang tracking nanti.

Di bagian Networks, pilih Search Network dan uncheck Display Network buat fokus ke hasil pencarian Google aja.

Setup locations targeting dengan spesifik, misalnya cuma Jakarta Selatan atau radius 10km dari toko fisik kamu kalau punya.

Pilih bahasa Indonesia kalau target market kamu lokal, lalu set budget harian yang konservatif dulu sekitar Rp 50.000-100.000.

Untuk bidding strategy, pemula bisa pakai “Maximize Clicks” yang otomatis optimize buat dapetin klik sebanyak mungkin dalam budget, atau “Manual CPC” kalau kamu mau kontrol penuh.

Ad schedule bisa diatur kalau kamu mau iklan cuma tayang di jam-jam tertentu, tapi buat awal sebaiknya biarkan run 24/7 dulu buat collect data.

4. Riset dan Pilih Keywords yang Tepat

Masuk ke Google Keyword Planner lewat menu Tools di dashboard Google Ads buat mulai riset keyword.

Ketik produk atau jasa yang kamu tawarkan, misalnya “sepatu sneakers pria”, lalu Google bakal kasih list keyword suggestions lengkap dengan search volume dan competition level.

Pilih keyword yang punya balance antara search volume yang cukup tinggi tapi competition gak terlalu ketat, idealnya 10-20 keywords buat campaign pertama.

Pahami tiga match types: Broad Match yang paling luas tapi sering gak relevan, Phrase Match yang lebih spesifik, dan Exact Match yang paling presisi tapi reach-nya terbatas.

Jangan lupa tambahin negative keywords seperti “gratis” atau “murah” kalau kamu jual produk premium, biar budget gak kebuang ke klik yang gak qualified.

5. Buat Ad Groups dan Tulis Ad Copy yang Menarik

Ad groups adalah pengelompokan keywords berdasarkan tema yang sama, misalnya satu ad group khusus “Sepatu Sneakers Pria” dan ad group lain buat “Sepatu Formal Wanita”.

Best practice adalah satu ad group cuma fokus ke satu tema spesifik dengan 5-10 keywords yang related, jangan campur-campur biar iklan lebih relevan.

Google sekarang pakai format Responsive Search Ads (RSA) di mana kamu bisa bikin hingga 15 headline variations dan 4 description variations.

Formula headline yang efektif adalah kombinasi antara keyword, benefit produk, dan call-to-action yang jelas seperti “Sepatu Sneakers Pria Original | Gratis Ongkir | Pesan Sekarang.”

Pastikan setiap headline dan description highlight keunggulan unik produk kamu, pakai angka kalau bisa (diskon 50%, 1000+ review positif), dan selalu include strong CTA.

Test minimal 3-4 variations biar Google bisa optimize dan show kombinasi yang paling efektif ke audiens kamu.

6. Setup Ad Extensions untuk Hasil Maksimal

Ad extensions adalah fitur tambahan yang bikin iklan kamu lebih menonjol dan kasih informasi lebih banyak tanpa biaya ekstra.

Sitelink Extensions bisa kamu pakai buat tambahin link ke halaman produk atau kategori spesifik di bawah iklan utama.

Callout Extensions berguna buat highlight keunggulan seperti “Free Shipping”, “24/7 Customer Support”, atau “Garansi 1 Tahun” dalam bentuk short phrases.

Call Extension bakal nampilkan nomor telepon langsung di iklan, super efektif buat bisnis yang mau dapat phone calls langsung.

Location Extension penting kalau kamu punya toko fisik karena bakal muncul alamat dan map direction di iklan.

Pakai minimal 3-4 extensions karena ini proven increase CTR secara signifikan dan bikin iklan kamu take more real estate di search results.

7. Review dan Launch Campaign Pertama

Sebelum klik publish, review semua settings sekali lagi dari budget, targeting, keywords, sampai ad copy buat mastiin gak ada yang kelewat.

Pakai fitur preview ads buat liat gimana iklan kamu bakal nampak di berbagai devices, dari desktop sampai mobile.

Set up notification preferences biar kamu dapat alert lewat email kalau ada performa campaign yang unusual.

Kalau semua udah oke, klik tombol “Publish” dan campaign kamu bakal masuk proses review yang biasanya cuma butuh 1-2 hari kerja.

Google akan review iklan kamu buat mastiin comply dengan advertising policies mereka, dan begitu approved, iklan langsung mulai tayang.

Baca Juga: Cara Bayar Facebook Ads: Kartu Kredit, Debit & Alternatif Lainnya

Tips Monitoring dan Optimasi Campaign Pertama

Setelah campaign live, monitor metrik penting seperti Impressions (berapa kali iklan tampil), Clicks, CTR (Click-Through Rate), CPC (Cost Per Click), dan yang paling penting adalah Conversions.

Jangan buru-buru evaluasi dan optimasi, tunggu minimal 7-14 hari biar data yang terkumpul cukup representatif buat ambil keputusan.

Tanda-tanda campaign butuh optimasi adalah CTR di bawah 2%, CPC terlalu tinggi dibanding industri benchmark, atau zero conversions setelah dua minggu.

Optimasi dasar yang bisa kamu lakukan adalah pause keywords yang spend banyak tapi gak kasih hasil, tambah negative keywords baru, atau adjust bids buat keywords yang perform bagus.

Kalau campaign udah stabil dan kasih ROI positif, baru naikin budget secara bertahap sekitar 10-20% per minggu biar algorithm gak shock.

Maksimalkan Performa Google Ads Kamu Bareng Mixist Digital

Setup Google Ads emang bisa dilakukan sendiri, tapi buat hasil yang optimal dan ROI maksimal, butuh expertise dan pengalaman yang mumpuni.

Mixist Digital punya tim specialist yang udah berpengalaman handle ratusan Google Ads campaign dengan berbagai budget dan industri, dari riset keyword, setup campaign, sampai optimasi berkelanjutan.

Dengan layanan Digital Marketing Performance kami, kamu bisa fokus ke bisnis utama sementara kami yang pastikan setiap rupiah budget iklan kamu menghasilkan leads dan sales yang real.